Tiba-tiba anak hukum

 Apa yang tiba-tiba membuat seorang anak kedokteran tiba-tiba ambil s2 hukum? niscaya, hanya karena rasa Pinisiriinnn.

Belajar undang-undang  kayak lomba waktu SMP SMA dulu seru kali ya?

Bisa bebas dari anatomi, fisiologi dan kawan-kawannya enak kali ya?

dan.... Klik. weeeeyyyy diriku seakan dihipnotis setelah selesai membayar uang pendaftaran. Lanjut ga nih? wehhh rugiiii duitnya. Lanjut aja kali ya...

Sampai pengumuman kelulusan masih planga-plongo. Cieee anak hukum. 

Gapapa kok banyak yang sangsi tentang kelinearan gelarku nanti dengan fokus pendidikan s1 dan profesiku. Gapapa, dalam hidup memang kadang butuh yang tidak linier HAHA

Jadi anak hukum itu seru, banyak buku baru yang kubaca. Seakan kuliah s1 lagi, jajan kantin sama temen-temen, ngerasain kuliah di tempat baru..

Dua semester dilewati tanpa terasa dan waktunya penyusunan thesis. 

Si jompo yang lagi hamil ini banyak banget kendalanya sampe ketunda thesis satu semester. Untungnya tetap berpegang teguh sama prinsip "Selesaikan apa yang sudah dimulai". Takuutt banget bakal balik diserang "siapa yang suruh ambil bagian itu?", "akhirnya ga bisa diselesaikan juga kaaan", asli sampai mau gangguan cemas saat itu. 

Mundur selangkah bukan berarti berhenti. Hanya ambil ancang-ancang saja buat berlari lebih kencang.

........dr.Amalia Ramdhaniyah anda dinyatakan lulus dan berhak menggunakan gelar magister hukum dibelakang nama anda.

Dan dua bulan kemudian pembimbingku wafat. 

Dear bapak, terimakasih sudah sangat keras membimbing anak didikmu ini. Benar, karena dengan basic yang berbeda harusnya belajarku lebih keras dibanding teman-teman yang lain. Tidak ada toleransi, siapa suruh ambil hukum? :))

So, gelar ini bakal membawaku kemana nantinya?

Membela teman-teman sejawat kalo di "ganggu" soal hukum. Bismillah...

Tiada suatu kebetulan, kecuali ada maksud baik Allah SWT didalamnya.



Postingan populer dari blog ini

I used to dream about, the life I'm living now

Gantian Sekolah

Hello!